Jumat, 20 Juli 2012

Tarawih Pertama, Puasa Pertama, Tradisi Yang Ironis

Bulan Ramadhan adalah salah satu Bulan yang kehadirannya sangat dinantikan oleh Umat Islam di dunia. Karena bulan ini merupakan bulan yang dianggap suci, penuh berkah bagi umat Islam. Kenapa dianggap penuh berkah? Iya, karena di bulan Ramadhan inilah umat Islam banyak sekali melakukan serangkaian kegiatan ibadah diantaranya, puasa, salat tarawih berjamaah, baca Al Quran (tadarus), peringatan turunnya Al Quran, malam Lailatul Qodar, membayar zakat, dan puncaknya ada pada hari raya Idul Fitri.

"bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..." surat Al Baqarah ayat 185. 

Jadi benar saja, bulan Ramadhan menjadi bulan yang paling suci di antara bulan yang lain, karena di dalamnya  dipenuhi dengan ibadah keagamaan bagi umat Islam.

Tapi, apakah anda tahu bahwa di dalam bulan Ramadhan itu sendiri ada suatu pembuktian di mana umat muslim itu sungguh ironis? Anda sudah tahu kan arti kata "ironis"? Ironis adalah sindiran secara halus.

Tidak bisa dipungkiri, kedatangan bulan Ramadhan memang sangat disambut baik oleh umat Islam. salah satu bukti yang saya dapatkan sendiri di tempat saya adalah adanya renovasi kecil-kecilan di mesjid, misalnya dengan menambah beberapa kipas angin agar jemaah solat tidak merasa kepanasan. Karena pengurus mesjid pasti sudah tahu kalau Ramadhan pertama atau Tarawih pertama pasti jemaah akan "membludak".

Nah, di sinilah letak ironisnya bulan Ramadhan. Kenapa saat Tarawih pertama mesjid dipenuhi dengan jemaah. Bahkan sampai-sampai mesjid tidak muat menampung jemaah sehingga terpaksa gelar tikar di luar mesjid. Kenapa kok "pas" Tarawih pertama jemaah mesjid pada muncul, padahal pada hari-hari sebelumnya, saat solat Isya pun bisa dapat 4 saf jemaah itu dah rekor. Biasanya malah 3 atau 2 saf saja. Loh, dari mana sih orang-orang (jemaah) ini muncul? Kok cuma di bulan Ramadhan aja mereka pada muncul? Apa mereka adalah orang-orang yang turun dari langit? Yang diturunkan oleh Allah untuk menyambut bulan Ramadhan? 

Kemudian anda bertanya pada saya, bukanya kalau mesjid penuh jemaah seharusnya anda merasa senang? Berarti jemaah tersebut memang benar-benar menyambut kedatangan bulan Ramadhan? Kenapa malah sewot pada orang yang melakukan ibadah solat?

Bukannya saya sewot, cuma seperti yang saya katakan di atas tadi "SUNGGUH IRONIS". Saya cuma bertanya-tanya saja, jemaah sebanyak ini sebenarnya berasal dari mana? Sedangkan hari-hari sebelumnya jemaah mesjid bisa dihitung. Jemaah wanita juga gitu, padahal hari sebelumnya biasanya wanita yang solat di mesjid paling cuma 5 butir. Lha sekarang ini naik drastis, mungkin ada 100 lebih jemaah wanita. Loh, kemarin pada ngumpet ke mana yak? Heran jadinya.

Bukankah alangkah lebih indah jika saja tiap hari mesjid dipenuhi dengan jemaah solat, bukannya cuma di bulan Ramadhan saja.

Saya menganggap mereka terlalu lebai menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan berbondong-bondong datang ke mesjid. Saya yakin mereka cuma Islam pengikut alias FOLLOWER. Yang bisanya cuma ikut-ikutan, oh pada puasa, ngikut puasa, oh pada solat tarawih ngikut tarawih, oh pada zakat ngikut zakat. Tanpa tahu makna dari yang mereka kerjakan.

Saya yakin, mereka yang berbondong-bondong datang ke mesjid adalah orang-orang yang ingin melaksanakan solat Tarawih, IYA, setau mereka pasti cuma solat Tarawih saja. Mereka tidak pernah memikirkan untuk solat Isya. Sudah gak usah munafik, pasti anda juga ke mesjid karena ingin solat Tarawih kan?

Anda sebenarnya tahu apa gak hukum solat tarawih itu? Solat tarawih itu hukumnya Sunnah bukan wajib, sedangkan anda tahu hukum solat Isya? Iya, solat Isya yang wajib, bukan solat Tarawih yang wajib, ingat itu.  Anda tidak solat Tarawih di malam pertama Ramadhan itu sebenarnya boleh saja karena tarawih cuma sunnah, yang penting anda tidak melalaikan solat Isya.

Dalam kitab Shahih Bukhori dan Shahih Muslim dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha menerangkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam suatu malam sholat di Masjid, orang-orangpun ikut sholat bersama beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam. Malam berikutnya beliau juga sholat dan orang yang mengikutinya semakin banyak. Kemudian mereka mengumpul pada malam ketiga atau keempat tetapi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar mengimami mereka. Ketika memasuki pagi hari beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya):”Saya telah melihat apa yang telah kalian kerjakan. Dan tidak adayang menghalangiku dari keluar untuk mengimami kalian kecuali karena saya takut hal ini akan diwajibkan bagi kalian” . Peristiwa ini terjadi pada bulan Ramadhan.


Bahkan kakek-kakek yang sudah tidak kuat solat dengan berdiri pun masih menyempatkan datang ke mesjid hanya untuk mengikuti solat "SUNNAH" Tarawih.

Sekarang anda bertanya lagi, bukankah bulan Ramadhan itu datang cuma setahun 29-30 kali saja, kenapa kita gak manfaatin dengan ibadah yang banyak? Kenapa anda malah protes dengan jemaah yang banyak di bulan Ramadhan.

Oke, bagus jika anda mau "KONSISTEN" untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan. Tidak bisa dipungkiri dan tidak usah munafik lagi. Sesuai tradisi di bulan Ramadhan, 10 hari pertama yang penuh mesjid, 10 hari kedua yang penuh mall, dan 10 hari ketiga yang penuh adalah terminal, bener gak?

Oke, di hari pertama bulan Ramadhan, Tarawih pertama, mungkin mesjid dipenuhi dengan jemaah hingga luber, gak muat tuh mesjid. Tapi saya yakin sekali, di hari-hari berikutnya dan sampai akhir Ramadhan pasti jemaah solat akan semakin berkurang bahkan cuma meninggalkan paling 5 saf saja, kenapa bisa begini? Apakah anda masih berkilah dengan alasan ingin memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan? Bukannya anda semakin hari semakin loyo?

Apa alasan anda meninggalkan mesjid di hari-hari akhir bulan Ramadhan? Mudik? Gak mungkin, pasti alesan "MALAS" alias "GAK KONSISTEN" alias "OMDO". Terlalu lebai jika di hari pertama anda berbondong-bondong datang ke mesjid tapi pada akhirnya itu cuma jadi "hangat-hangat tai ayam saja". Sudah gak usah protes n munafik. Ini sudah menjadi tradisi umat Islam di bulan Ramadhan, sudah terbukti kenyataan di lapangan, jadi jangan asal teori aja. Sudah terbukti bahwa sambutan datangnya bulan Ramadhan adalah suatu tradisi yang sungguh IRONIS.